TATA PENTAS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selain istilah pentas kita mengenal istilah panggung. Panggung menurut
Purwadarminta ialah lantai yang bertiang atau rumah yang tinggi atau lantai
yang berbeda ketinggiannya untuk bermain sandiwara, balkon atau podium. Dalam
seni pertunjukan panggung dikenal dengan istilah Stage melingkupi pengertian
seluruh panggung. Jika panggung merupakan tempat yang tinggi agar karya seni
yang diperagakan diatasnya dapat terlihat oleh penonton, maka pentas juga
merupakan suatu ketinggian yang dapat membentuk dekorasi, ruang tamu, kamar
belajar, rumah adat dan sebagainya. Jadi beda panggung dengan pentas ialah
pentas dapat berada diatas panggung atau dapat pula di arena atau lapangan.
Dari pengertian di atas dapat dijelaskan, pentas merupakan bagian dari
panggung yaitu suatu tempat yang ditinggikan yang berisi dekorasi dan penonton
dapat jelas melihat. Dalam istilah sehari-hari sering disebut dengan panggung
pementasan, dan apabila suatu seni pertunjukan dipergelarkan tanpa menggunakan
panggung maka disebut arena pementasan. Sehingga pementasan dapat diadakan
diarena atau lapangan.
Kini yang dianggap pentas bagi seni pertunjukan kontemporer tidak saja
berupa panggung yang biasa terdapat pada sebuah gedung akan tetapi keseluruhan
dari pada gedung itulah pentas, yakni panggung dan tempat orang menonton. Sebab
pada penampilan seni pertunjukan tokoh dapat saja turun berkomunikasi dengan
penontonnya atau ia dapat muncul dari arah penonton. Seperti istilah
Shakespeare bahwa seluruh dunia ini adalah pentas ( all the word’s stage).
Dengan begitu bisa saja setiap lingkungan masyarakat memiliki sebuah pentas
yang memadai dan sesuai untuk mementaskan sebuah seni pertunjukan.
1.2 Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud dengan tempat pementasan?
- Bagaimana sifat pementasan?
- Sebutkan bentuk tempat pementasan!
- Apa saja pokok-pokok persyaratan set panggung/pentas?
1.3 Tujuan
- Dapat memahami yang dimaksud dengan tempat pementasan.
- Dapat menjelaskan sifat pementasan.
- Dapat menyebutkan bentuk tempat pementasan.
- Dapat menjelaskan pokok-pokok persyaratan set panggung/pentas.
1.4 Manfaat
- Bisa memberikan pengetahuan untuk dijadikan cara melakukan pertunjukkan sesuai dengan tempat pementasannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian tempat pementasan
Maksud tempat pentas yaitu tempat atau ruang untuk pertujukan atau pementasan. Membicarakan tempat pentas tidak akan terlepas dari hal pendukung lainya seperti dekorasi, sound
system, dan tata lampu. Setting Panggung
Seni tari merupakan cabang dari seni pertunjukan yang pasti membutuhkan ruangan
atau tempat untuk pementasannya. Tempat pementasan untuk tarian tradisional
misalnya dapat berupa pendopo, panggung, atau di hamparan lapang. Panggung
adalah pentas atau arena untuk bermain drama. Panggung sebaiknya didepan tempat
duduk penonton dan lebih tinggi dari kursi penonton. Tujuannya agar penonton
yang duduk belakang bisa melihat yanga ada dipanggung. Panggung adalah tempat
berlangsungnya sebuah pertunjukan dimana interaksi antara kerja penulis lakon,
sutradara, dan aktor ditampilkan di hadapan penonton. Di atas panggung inilah
semua laku lakon disajikan dengan maksud agar penonton menangkap maksud cerita
yang ditampilkan. Untuk menyampaikan maksud tersebut pekerja teater mengolah
dan menata panggung sedemikian rupa untuk mencapai maksud yang dinginkan.
Seperti telah disebutkan di atas bahwa banyak sekali jenis panggung tetapi
dewasa ini hanya tiga jenis panggung yang sering digunakan. Ketiganya adalah
panggung arena, panggung proscenium, dan panggung thrust. Dengan memahami
bentuk dari masingmasing panggung inilah, penata panggung dapat merancangkan
karyanya berdasar lakon yang akan disajikan dengan baik. Tata pentas dalam
pengertian luas adalah suasana seputar gerak laku di atas pentas dan semua
elemen-elemen visual atau yang terlihat oleh mata yang mengitari pemeran dalam
pementasan. Tata pentas dalam pengertian teknik terbatas yaitu benda yang
membentuk suatu latar belakang fisik dan memberi batas lingkungan gerak laku.
Dengan mengacu pada definisi di atas dapat ditarik suatu pengertian bahwa tata
pentas adalah semua latar belakang dan benda-benda yang ada dipanggung guna
menunjang seorang pemeran memainkan lakon.
Panggung menurut Purwadarminta ialah lantai yang bertiang atau rumah
yang tinggi atau lantai yang berbeda ketinggiannya untuk bermain sandiwara,
balkon atau podium. Dalam seni pertunjukan panggung dikenal dengan istilah
Stage melingkupi pengertian seluruh panggung. Jika panggung merupakan tempat
yang tinggi agar karya seni yang diperagakan diatasnya dapat terlihat oleh
penonton, maka pentas juga merupakan suatu ketinggian yang dapat membentuk
dekorasi, ruang tamu, kamar belajar, rumah adat dan sebagainya.
2.2 Sifat pementasan
a.Stage bersifat sementara, adalah tempat yang sebelunya bukan
termasuk tempat pementasan contohnya jalan raya, halaman pura, tanah lapang.
Namun tempat tersebut didekorasi sedemikan rupa sehingga menjadi tempat pentas
yang indah, dan setelah pementasan berakhir tempat tersembut dikembalikan ke
fungsi semula.
b.Stage bersifat semi permanen, adalah tempat yang dibangun mempunyai
fungsi ganda, seperti bali banjar yang ukuranya disesuikan dengan kebutuhan.
c.Stage yang bersifat permanan, adalah tempat yang dibangun memang
khusus tempat pementasan kesenian contonya art center dan lain-lain , yang tata
lampu , dekorasi, tempat penonoton, tempat pemain dibuat permanen.
2.3 Bentuk tempat pementasan
Secara
fisik bentuk panggung dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu panggung tertutup,
panggung terbuka dan panggung kereta. panggung tertutup terdiri dari panggung
prosenium, panggung portable dan juga dapat berupa arena. Sedangkan panggung
terbuka atau lebih dikenal dengan sebutan open air stage dan bentuknya
juga bermacam-macam.
a. Panggung Prosenium atau Panggung Pigura
Panggung prosenium merupakan
panggung konvensional yang memiliki ruang prosenium atau suatu bingkai gambar
melalui mana penonton menyaksikan pertunjukan. Hubungan antara panggung dan
auditorium dipisahkan atau dibatasi oleh dinding atau lubang prosenium.
Sedangkan sisi atau tepi lubang prosenium bisa berupa garis lengkung atau garis
lurus yang dapat disebut dengan pelengkung prosenium (Proscenium Arch).
Panggung prosenium dibuat untuk
membatasi daerah pemeranan dengan penonton. Arah dari panggung ini hanya satu
jurusan yaitu kearah penonton saja, agar pandangan penonton lebih terpusat
kearah pertunjukan. Para pemeran diatas panggung juga agar lebih jelas dan
memusatkan perhatian penonton. Dalam kesadaran itulah maka keadaan pentas
prosenium harus dapat memenuhi fungsi melayani pertunjukan dengan
sebaik-baiknya.
Dengan kesadaran bahwa penonton yang
datang hanya bermaksud untuk menonton pertunjukan, oleh karena itu harus
dihindarikan sejauh mungkin apa yang nampak dalam pentas prosenium yang
sifatnya bukan pertunjukan. Maka dipasanglah layar-layar (curtain) dan
sebeng-sebeng (Side wing). Maksudnya agar segala persiapan pertunjukan
dibelakang pentas yang sifatnya bukan pertunjukan tidak dilihat oleh penonton.
Pentas prosenium tidak seakrab pentas arena, karena memang ada kesengajaan atau
kesadaran membuat pertunjukan dengan ukuran-ukuran tertentu. Ukuran-ukuran atau
nilai-nilai tertentu dari pertunjukan itu kemudian menjadi konvensi. Maka dari
itu pertunjukan yang melakukan konvensi demikian disebut dengan pertunjukan
konvensional.
Gambar 1. Denah panggung Prosenium
b. Panggung Portable
Panggung portable yaitu panggung
tanpa layar muka dan dapat dibuat di dalam maupun di luar gedung dengan
mempergunakan panggung (podium, platform) yang dipasang dengan kokoh di atas
kuda-kuda. Sebagai tempat penonton biasanya mempergunakan kursi lipat.
Adegan-adegan dapat diakhiri dengan mematikan lampu (black out) sebagai
pengganti layar depan. Dengan kata lain bahwa panggung portable yaitu panggung
yang dibuat secara tidak permanen.
Gambar 2. Panggung portable
c. Panggung Arena
Panggung arena merupakan bentuk
panggung yang paling sederhana dibandingkan dengan bentuk-bentuk pangung yang
lainnya. Panggung ini dapat dibuat di dalam maupun di luar gedung asal dapat
dipergunakan secara memadai. Kursi-kursi penonton diatur sedemikian rupa
sehingga tempat panggung berada di tengah dan antara deretan kursi ada lorong
untuk masuk dan keluar pemain atau penari menurut kebutuhan pertunjukan
tersebut. Papan penyangga (peninggi) ditempatkan di belakang masing-masing
deret kursi, sehingga kursi deretan belakang dapat melihat dengan baik tanpa
terhalang penonton dimukanya. Sebagai penganti layar pada akhir pertunjukan
atau pergantian babak dapat digunakan dengan cara mematikan lampu (black out).
Perlengkapan tata lampu dapat dibuatkan tiang-tiang tersendiri dan
penempatannya harus tidak mengganggu pandangan penonton.
Berbagai ragam bentuk panggung arena
adalah sebagai berikut :
c.1. Panggung arena tapal kuda
adalah panggung dimana separuh bagian pentas atau panggung masuk kebagian
penonton sehingga membentuk lingkaran tapal kuda.
Gambar 3. Denah panggung arena tapal kuda
c.2. Panggung arena ¾, berarti ¾
dari panggung masuk kearah penonton atau dengan kata lain penonton dapat
menyaksikan pementasan dari tiga sisi atau arah penjuru panggung. Panggung arena
¾ biasanya berupa pentas arena bentuk U.
Gambar 4. Denah panggung arena bentuk U
c.3. Panggung arena penuh yaitu
dimana penonton dapat menyaksikan pertunjukan dari segala sudut atau arah dan
arena permainan berada di tengah-tengah penonton. Panggung arena penuh biasanya
panggung arena bujur sangkar atau panggung arena bentuk lingkaran.
Gambar 5. Denah panggung arena bujur sangkar
Gambar 6. Denah panggung arena bentuk lingkaran
d. Panggung Terbuka
Panggung terbuka sebetulnya lahir
dan dibuat di daerah atau tempat terbuka. Berbagai variasi dapat digunakan
untuk memproduksi pertunjukan di tempat terbuka. Pentas dapat dibuat di beranda
rumah, teras sebuah gedung dengan penonton berada di halaman, atau dapat
diadakan disebuah tempat yang landai dimana penonton berada di bagian bawah
tempat tersebut. Panggung terbuka permanen (open air stage) yang cukup
popular di Indonesia antara lain adalah panggung terbuka di Candi Prambanan.
Gambar 7. Denah panggung terbuka
e. Panggung Kereta
Panggung kereta disebut juga dengan
panggung keliling dan digunakan untuk mempertunjukkan karya-karya teater dari
satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan panggung yang dibuat di atas
kereta. Perkembangan sekarang panggung tidak dibuat di atas kereta tetapi
dibuat diatas mobil trailer yang diperlengkapi menurut kebutuhan dan
perlengkapan tata cahaya yang sesuai dengan kebutuhan pentas. Jadi kelompok
kesenian dapat mementaskan karyanya dari satu tempat ke tempat lain tanpa harus
memikirkan gedung pertunjukan tetapi hanya mencari tanah yang agak lapang untuk
memarkir kereta dan penonton bebas untuk menonton.
f. Apron
Panggung yang menjorok ke penonton
dan melewati garis panggung utama
g. Pit
Panggung yang
terpisah dari panggung utama. Berfungsi : Untuk meletakkan instrumen
khusus/vokalis/dirigen
2.4 Pokok-pokok persyaratan set panggung/pentas
Set panggung
atau pentas (scenery) yaitu penampilan visual lingkungan sekitar gerak laku
pemeran dalam sebuah lakon. Untuk itu dalam merancang pentas harus
memperhatikan aspek-aspek tempat gerak-laku, memperkuat gerak-laku dan
mendandani atau memperindah gerak-laku. Oleh sebab itu, tugas seorang perancang
pentas hendaklah merencanakan set-nya sedemikian rupa sehingga :
1. Dapat memberi ruang kepada gerak-laku.
2. Dapat memberi pernyataan suasana lakon.
3. Dapat memberi pandangan yang menarik.
4. Dapat dilihat dan dimengerti oleh penonton.
5. Merupakan rancangan yang sederhana
6. Dapat bermanfaat terus menerus bagi pemeran
atau pelaku.
7. Dapat secara efisien dibuat, disusun dan
dibawa.
8. Dapat membuat rancangan yang menunjukkan bahwa
setiap elemen yang terdapat didalam penampilan visual pentasnya memiliki
hubungan satu sama lain.
Oleh karena itu,
secara singkat seorang perancang pentas yang membuat set harus memiliki tujuan
yaitu: lokatif, ekspresif, atraktif, jelas, sederhana, bermanfaat, praktis dan
organis.
1. Lokatif yaitu penataan pentas itu harus dapat
memberi tempat kepada gerak laku pemeran atau pelaku pertunjukan.
2. Ekspresif yaitu penataan pentas harus dapat
memperkuat gerak-laku dengan memberi penjelasan, menggambarkan keadaan sekitar
dan menciptakan suasana bagi gerak-laku tersebut.
3. Atraktif yaitu penataan pentas itu harus dapat
memberi pandangan yang menarik bagi penonton.
4. Jelas yaitu penataan pentas itu harus
merupakan rancangan yang dapat dilihat dan dimengerti oleh penonton dari suatu
jarak tertentu.
5. Sederhana yaitu penataan pentas itu harus
sederhana. Sederhana tidak berarti bahwa pentas hanya terdiri dari satu meja
dan dua kursi, tetapi penataannya tidak ruwet dan penonton dapat melihat dan
menarik maknanya tanpa memeras pikiran dan perasaan.
6. Bermanfaat yaitu penataan pentas harus
dirancang sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat bagi para pemeran dengan
efektif dan seefisien mungkin.
7. Praktis yaitu penataan pentas itu harus dapat
secara efisien dibuat, disusun dan dibawa serta dapat memenuhi kebutuhan teknis
pembuatan tata pentas atau scenery.
8. Organis yaitu penataan pentas itu harus dapat
menunjukkan setiap elemen yang terdapat didalam penampilan visual penataannya
dan memiliki hubungan satu sama lainnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Maksud tempat
pentas yaitu tempat atau ruang untuk pertujukan
atau pementasan. Dalam seni pertunjukan panggung dikenal dengan istilah
Stage melingkupi pengertian seluruh panggung. Stage bersifat sementara, adalah
tempat yang sebelunya bukan termasuk tempat pementasan contohnya jalan raya,
halaman pura, tanah lapang. Stage bersifat semi permanen, adalah tempat yang
dibangun mempunyai fungsi ganda, seperti bali banjar yang ukuranya disesuikan
dengan kebutuhan. Stage yang bersifat permanan, adalah tempat yang dibangun
memang khusus tempat pementasan kesenian contonya art center dan lain-lain ,
yang tata lampu , dekorasi, tempat penonoton, tempat pemain dibuat permanen. Secara
fisik bentuk panggung dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu panggung tertutup,
panggung terbuka dan panggung kereta. panggung tertutup terdiri dari panggung
prosenium, panggung portable dan juga dapat berupa arena. Sedangkan panggung
terbuka atau lebih dikenal dengan sebutan open air stage dan bentuknya juga
bermacam-macam. Oleh karena itu, secara singkat seorang perancang pentas yang
membuat set harus memiliki tujuan yaitu: lokatif, ekspresif, atraktif, jelas,
sederhana, bermanfaat, praktis dan organis.
3.2 Saran
Diharapkan
makalah ini dapat membantu dalam proses balajar mahasiswa dan mmembantu mahasiswa
mengetahui tempat pementasan yang sesuai dengan apa yang dipentaskan
terimakasih info bermanfaatya, Trisna
BalasHapus