BAHAN AJAR KELAS 5 TEMA 6 SUB TEMA 1 PEMBELAJARAN 3

 

 

BAHAN AJAR
TEMA 6
SUB TEMA 1
PEMBELAJARAN 3
KELAS 5


1
Bahasa Indonesia


A.  Cara Menyimpulkan (Membuat Kesimpulan) Isi Teks

Simpulan adalah pendapat akhir berdasarkan uraian dalam teks. Adapun cara menyimpulkan teks adalah sebagai berikut.

1.  Membaca Teks

Membaca teks asli beberapa kali untuk mengetahui kesan umum dan maksud pengarang/penulis.

2.  Menentukan Kalimat Utama

Setelah membaca teks tersebut, tentukanlah kalimat utamanya. Kalimat utama adalah kalimat yang mengandung gagasan utama dari sebuah paragraf. Kalimat utama merupakan kalimat pertama atau terakhir dari suatu paragraf. Gagasan utama adalah pikiran utama atau inti dari sebuah paragraf. Dengan menentukan kalimat utama, kita dapat menyimpulkan isi suatu teks.

3.  Buatlah Kesimpulan

Setelah menentukan inti dari paragraf, susunlah kalimat dengan baik agar dapat menjadi sebuah kesimpulan yang benar. Untuk membuat suatu kesimpulan lebih baik dan dapat dimengerti ada beberapa kriteria atau syarat dalam menuliskan kesimpulan.


Kesimpulan berupa hasil analisis dari teks yang sudah dibaca.

Kesimpulan menggambarkan isi paragraf.

Kesimpulan hanya berisi hal-hal yang ada di paragraf.

Bacalah teks berikut!

Tidur merupakan salah satu cara menjaga tubuh agar tetap sehat. Orang yang tidur 8 jam per malam, bisa dipastikan lebih sehat dibandingkan orang yang sering bangun sepanjang malam. Tidur yang baik memulihkan sistem imun. Ketika tidur pulas di malam hari, kadar melatonik meningkat dan memperbaiki imunitas.

Simpulan isi teks tersebut adalah ....

a.    Tidur yang cukup sebaiknya kurang dari 8 jam sehari.

b.    Tidur yang cukup dapat meningkatkan imunitas diri.

c.    Tidur dengan waktu cukup dan berkualitas dapat melindungi diri dari penyakit.

d.    Tidur yang cukup adalah tidur yang tidak bangun-bangun sepanjang malam.

Jawaban: c

Pembahasan:

Simpulan merupakan pendapat akhir dari suatu uraian berupa informasi: fakta, pendapat, alasan pendukung mengenai tanggapan terhadap suatu objek.

Untuk lebih jelasnya lagi, coba bedakan simpulan dengan ide pokok, rangkuman (ringkasan), saran, kritikan, dan sanggahan. Coba simak paragraf berikut:

Kebiasaan mencontek justru akan memadamkan semangat belajar. Para pencontek biasa berpikir untuk menyiapkan bahan-bahan untuk membuat contekan, nilai yang diperoleh pun kadang lebih bagus dari siswa yang jujur. Nilai boleh saja bagus, namun sebenarnya ia tidak tahu apa-apa dan tidak ada apa-apanya. Ilmu pengetahuannya tidak pernah bertambah karena rajin mencontek. Lalu apa bedanya dengan mereka yang tidak pernah sekolah?

Dari kutipan paragraf tersebut, dapatkah Anda menentukan Ide pokok, simpulan, Rangkuman, Saran, Kritikan, maupun Sanggahannya?

Jodohkanlah!

KALIMAT

JENIS

1.     Kebiasaan mencontek memadamkan semangat belajar

 

2.    Kebiasaan mencontek dapat merugikan jati diri pelajar

 

3.    Kebiasaan mencontek dapat memadamkan semangat belajar karena hanya sibuk membuat contekan, tidak memiliki pengetahuan, dan tidak ada bedanya dengan mereka yang tidak sekolah.

4.    Para siswa harus menghindari perilaku mencontek

 

5.    Tidak sepantasnya seorang pelajar mencontek

 

6.    Walaupun mencontek, mereka yang berstatus sekolah tetap tak bisa disamakan dengan yang tidak sekolah.

A. Rangkuman

B. Kritikan

C. Sanggahan


D. Saran

E. Ide Pokok

F. Simpulan

Contoh jawaban:

1 ---> E

2. .........

3. .........

4. .........

5. .........

6. .........

B.  Cara Meringkas Teks Eksplanasi

1.  Pengertian meringkas

Meringkas adalah menyajikan suatu karangan dalam bentuk lebih singkat. Saat meringkas, kita harus dapat menentukan ide-ide pokok suatu karangan panjang. Ide-ide pokok tersebut disusun dalam sebuah tulisan singkat. Meringkas bertujuan agar pembaca mudah memahami isi suatu karangan panjang.

2.  Langkah-langkah meringkas teks eksplanasi

  • Peringkas harus membaca karangan yang akan diringkas secara menyeluruh. Agar peringkas benar-benar memahami isi karangan, peringkas dapat membacanya sebanyak dua sampai tiga kali.
  • Peringkas mencari ide-ide pokok dalam karangan. Peringkas dapat menemukan ide pokok di setiap paragraf karangan tersebut.
  • Peringkas menyusun ide-ide pokok tersebut menjadi kalimat-kalimat pendek.
  • Jika memungkinkan, ringkasan tersebut lebih dipadatkan atau diringkas lagi.
  • Peringkas dapat memadukan dan menceritakan kembali dengan menggunakan kata-kata sendiri.

3.  Contoh hasil ringkasan

Berikut ini adalah hasil dari meringkas isi teks eksplanasi.


4.  Hasil ringkasan teks eksplanasi

 

2

IPS

Interaksi manusia dengan alam dan hasilnya

Bercocok tanam: mendapatkan sayuran dan buah yang segar

Menyirami tanaman atau bunga: menjadikan bunga subur serta indah untuk dipandang

Memberi pupuk pada tanaman: tanaman menjadi subur

Petani menanam padi di sawah: padi kan tumbuh lalu diolah menjadi beras sehingga dapar dimasak menjadi nasi

Pembahasan 

Lingkungan alam adalah lingkungan yang terbentuk secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Lingkungan alam mencakup semua benda hidup dan tak hidup yang terjadi secara alamiah di bumi. Lingkungan alam terdiri atas komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan yang bukan makhluk hidup. Lingkungan biotik adalah segala benda hidup yang ada di lingkungan.

Dalam lingkungan alam terjadi interaksi antara lingkungan abiotik dengan lingkungan biotik atau sebaliknya. Bahkan, antar komponen lingkungan biotik dan antar komponen lingkungan abiotik juga terjadi saling keterkaitan. Contoh interaksi antara komponen abiotik dengan biotik adalah tanah, suhu dan curah hujan yang memengaruhi jenis tanaman yang tumbuh suatu daerah.

Lingkungan biotik juga dapat memengaruhi lingkungan abiotik. Contohnya daerah yang banyak tumbuhannya akan membuat suhu udara menjadi lebih sejuk. Daerah yang masih banyak tumbuhannya juga dapat menyimpan air tanah lebih banyak karena tanah di bawahnya dapat menyerap air lebih banyak. Interaksi antara manusia dan alam dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu interaksi yang menyesuaikan diri dengan alam dan interaksi yang mendominasi alam.

  • Interaksi manusia yang menyesuaikan diri dengan alam contohnya adalah hidup dekat dengan sumber makanannya. Manusia menyesuaikan waktu tanam dengan musim penghujan, waktu untuk berlayar menyesuaikan dengan keadaan cuaca, menghindari tinggal di daerah rawan bencana alam, dan lain-lain.
  • Interaksi manusia yang mendominasi alam. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia cenderung melakukan upaya mengambil sumber daya alam. Bahkan, manusia berupaya memodifikasi cuaca dengan mengembangkan teknologi hujan buatan.

Namun demikian, sampai saat ini manusia belum mampu memperkirakan kapan gempa bumi akan terjadi, jam berapa gunung akan meletus, dan seterusnya. Manusia juga tidak mampu menghentikan gelombang tsunami, menghentikan banjir dan lain-lain. Dalam hal ini manusia cenderung berupaya menyesuaikan diri. Sebagai contoh, penduduk yang tinggal di daerah gempa mengembangkan teknologi rumah atau bangunan yang tahan gempa.


3

PPKn

A.  Konvensi Hak-Hak Anak

Anak-anak merupakan generasi penerus cita-cita perjuangan sebuah bangsa. Oleh karenanya, kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang dalam kehidupan anak harus diutamakan. Sayangnya, tidak semua anak mempunyai kesempatan yang sama dalam mewujudkan harapannya. Banyak di antara mereka yang mengalami kesulitan untuk tumbuh dan berkembang secara sehat dan mendapatkan pendidikan yang terbaik. Banyak anak berasal dari keluarga yang kurang mampu yang tidak mendapatkan layanan pendidikan dan kesehatan.

Tak hanya itu, akibat perang dan pertikaian yang terjadi di beberapa negara menyebabkan banyak anak yang menjadi korban. Hak-hak mereka terabaikan sehingga menjadi korban kekerasan. Oleh karenanya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mensahkan Konvensi Hak-hak Anak (Convention On The Rights of The Child) pada tanggal 20 November 1989. Konvensi ini bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap anak dan menegakkan hak-hak anak di seluruh dunia. Konvensi Hak Anak, merupakan sebuah dokumen yang dibuat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang secara resmi memberikan hak-hak kepada anak-anak sedunia. Dokumen ini juga telah diratifikasi atau disetujui oleh hampir semua pemimpin negara yang ada di dunia. Indonesia menjadi salah satu negara yang mendukungnya pada tahun 1996. Apa saja hak-hak anak menurut Konvensi Hak-Hak Anak? Menurut konvensi ini hak anak dikelompokkan dalam 4 golongan, yaitu:

  1. Hak Kelangsungan Hidup, hak untuk melestarikan dan mempertahankan hidup dan hak memperoleh standar kesehatan tertinggi dan perawatan yang sebaik-baiknya. Apakah kamu tahu nama lengkap kedua orang tuamu? Apakah kamu tahu asal usul kedua orang tuamu? Apakah kamu tahu asal usul keluargamu? Setiap anak berhak tahu keluarganya dan identitas dirinya.
  2. Hak Perlindungan, perlindungan dari diskriminasi, eksploitasi, kekerasan, dan keterlantaran. Kamu memiliki hak yang sama dengan anak-anak lain untuk melakukan kegiatan keagamaanmu, atau melakukan kegiatan perayaan tradisimu. Sebagai seorang anak kamu belum boleh bekerja, dan kamu berhak diperlakukan secara baik tanpa kekerasan.
  3. Hak Tumbuh Kembang, hak memperoleh pendidikan dan hak mencapai standar hidup yang layak bagi perkembangan fisik, mental, spiritual, moral, dan sosial. Kamu memiliki hak untuk sekolah, mendapatkan tempat tinggal, mendapatkan makanan dan minuman yang layak. Hakmu adalah bermain dan mendapatkan istirahat yang cukup, karena hal itu diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembanganmu sebagai seorang anak.
  4. Hak Berpartisipasi, hak untuk menyatakan pendapat dalam segala hal yang memengaruhi anak. Kamu mempunyai hak untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan usiamu. Kamu juga berhak untuk memberikan pendapat jika itu berhubungan dengan kehidupanmu sebagai seorang anak

B.  Hak-Hak Seorang Siswa

Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan. Setiap anak yang menjadi warga negara berhak atas kesempatan untuk mengikuti pendidikan. Hal ini sesuai dengan Konvensi Hak Anak yang ditandatangani pemerintah Indonesia. Setiap anak di Indonesia memiliki hak untuk memperoleh pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang akan membantunya menjadi warga negara yang mandiri di kemudian hari.

Setiap anak yang belajar di sebuah lembaga pendidikan, baik formal maupun tidak formal, disebut sebagai siswa. Setiap siswa yang belajar di sebuah sekolah mempunyai hak-hak yang sama. Menurut Peraturan Pemerintah No 28 Tahun 1990, yang dimaksud dengan hak-hak siswa adalah hak untuk:

  1. mendapat perlakuan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya;
  2. memperoleh pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya;
  3. mengikuti program pendidikan yang bersangkutan atas dasar pendidikan berkelanjutan, baik untuk mengembangkan kemampuan diri maupun untuk memperoleh pengakuan tingkat pendidikan tertentu yang telah dibakukan;
  4. mendapat bantuan fasilitas belajar, beasiswa, atau bantuan lain sesuai dengan persyaratan yang berlaku;
  5. pindah ke sekolah yang sejajar atau yang tingkatnya lebih tinggi sesuai dengan persyaratan penerimaan siswa pada sekolah yang hendak dimasuki;
  6. memperoleh penilaian hasil belajarnya;
  7. menyelesaikan program pendidikan lebih awal dari waktu yang ditentukan;
  8. mendapat pelayanan khusus bilamana menyandang cacat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ETIKA (MORALITAS) PERSPEKTIF HINDU

PENYUSUNAN PROGRAM BIMBIMNGAN KONSELING

MANUSIA PERSPEKTIF HINDU